Keinginan atau obsesi akan
bangkitnya kembali peradaban Islam secara jujur lahir dari bentuk romantisisme
terhadap sejarah masa lampau. Walau begitu, keinginan itu tentunya sesuatu yang
wajar. Bahkan menjadi kewajiban setiap muslim untuk dapat membangun suatu
peradaban yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Karena itu, catatan
sejarah di atas akan membuat kita lebih bijak dalam melihat ke arah mana kita
akan menuju. Satu hal yang jelas adalah sebuah peradaban baru dapat berdiri
kokoh jika berhasil membangun suatu sistem pengetahuan yang mapan. Bangkitnya
peradaban Islam akan sangat tergantung pada keberhasilan dalam bidang sains
melalui prestasi institusional dan epistemologis menuju pada proses
dekonstruksi epistemologi sains moderen yang memungkinkan nilai-nilai Islam
terserap secara seimbang ke dalam sistem pengetahuan yang dibangun tanpa harus
menjadikan sains sebagai alat legitimasi agama dan sebaliknya.
Perbedaan Pandangan Ulama tentang
al-Qur’an
Dalam al-qur’an terdapat lebih dari
750 ayat yang merujuk kepada fenomena alam. Hampir seluruh ayat ini
memerintahkan manusia untuk mempelajari kitab (yang berhubungan dengan)
penciptaan dan merenungkan isinya.
Dalam memandang permasalahan ini
terdapat dua golongan yang berusaha melihat al-Qur’an. Golongan pertama
mengatakan bahwa al-Qur’an mencakup seluruh bentuk pengetahuan dan dengan
demikian ia mencakup unsur-unsur dasar seluruh ilmu-ilmu kealaman. Golongan
kedua beranggapan bahwa al-Qur’an itu semata-mata kitab petunjuk, dan di
dalamnya tidak ada tempat bagi ilmu kealaman.
Pandangan pertama yang menganggap
al-Qur’an sebagai sebuag sumber seluruh ilmu pengetahuan ini bukanlah sesuatu
yang baru, sebab banyak para ulama terdahulu yang juga berpendapat demikian.
Imam al Ghazali dalam bukunya Ihya ‘ulum al-diin, beliau mengutop
kata-kata ibnu mas’ud “jika seseorang ingin memiliki pengetahuan masa lampau
dan pengetahuan modern, selayaknya dia merenungkan al-Qur’an …… ringkasnya,
seluruh ilmu tercakup di dalam karya-karya dan sifat-sifat allah, dan al-Qur’an
adalah penjelasan esensi, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada batasan
terhadap ilmu-ilmu ini, dan di dalam al-Qur’an terdapat indikasi pertemuannya
(al-Qur’an dan ilmu-ilmu)”.
Sementara itu pendapat kedua lebih
menekankan bahwa al-Qur’an adalah sebagai petunjuk dan berargumentasi:
- tidaklah benar menafsirkan kata-kata al-Qur’an dengan
cara yang tidak diketahui oleh orang-orang arab pada masa nabi.
- al-Qur’an tidak diwahyukan untuk mengajari kita sains
dan teknologi, tapi merupakan kitab petunjuk. Karena itu membicarakan ilmu
kealaman adalah diluar tujuannya. Makna ayat QS 6:38 dan 16:89 adalah
bahwa al-Qur’an itu mencakup apa saja yang diperlukan bagi petunjuk dan
kebahagiaan kita di dunia dan di akhirat.
- sains belum mencapai tingkat kemajuan yang paripurna.
Karena itu tidaklah benar menafsirkan al-Qur’an menurut teori-teori yang
dapat berubah.
- adalah kehendak allah bahwa manusia dapat menemukan
rahasia-rahasia alam dengan menggunakan indera dan inteleknya. Jika
al-Qur’an mencakup seluruh ilmu kealaman, maka akal manusiapun akan
menjadi jumud dan kebebasan manusia menjadi tidak bermakna.
Sains dalam perspektif al-Qur’an
- kami yakin bahwa al-Qur’an merupakan kitab petunjuk
bagi kemajuan manusia, dan mencakup apa saja yang diperlukan manusua dalam
wilayah iman dan amal. Kami tidak memandangnya sebagai ensiklopedi sains,
dan juga tidak meyakini kebenaran mencocokkan al-Qur’an dengan teori-teori
sains yang berubah-ubah itu. Pada sisi lain, kita dapat menolak bahwa
al-Qur’an mengandung rujukan-rujukan pada sebagian fenomena alam. Namun
ini bukan untuk mengajarkan sains, tapi harus digunakan sebagai bantuan
dalam menarik perhatian orang kepada keagungan allah dan dengan begitu
membawanya dekat kepadaNya.
- Kami juga yakin bahwa kemajuan sains membuat pemahaman
atas risalah-risalah al-Qur’an tertentu lebih mudah, misalnya (QS 21:30)
merujuk pada evolusi tata surya dan peranan air di dalam kehidupan, juga
ayat (51:49) yang memberitahukan pada kita tentang bukti adanya
pasang-pasangan alam seluruh penciptaan. Sains modern membuat pemahaman
ayat ini lebih mudah.
- Apabila kita mencocokkan al-Qur’an dengan suatu aliran
filsafat atau sains suatu masa, maka kita akan mencapai titik dimana dalam
periode dominasi positivisme, kita temukan ulama yang mencoba menggali
filsafat ini dari al-Qur’an, dengan memandangnya sebagai basis kearifan
al-Qur’an, dan tidak memperhatikan fakta bahwa pandangan ini tidak
memberikan ruang bagi metafisika atau suatu wujud transenden.
- Kita dapat mengatakan bahwa walaupun al-Qur’an bukan
ensiklopedi sains, namun ada pesan penting di dalam ayat-ayat yang
melibatkan fenomena, dan para ilmuwan muslim harus memusatkan perhatiaanya
pada misi tersebut daripada melibatkan diri mereka pada aspek keajaiban
al-Qur’an dalam bidang sains atau dalam kinsistensinya dengan sains
kontemporer.
Pesan al-Qur’an bagi para ilmuwan
- dalam ayat-ayat ini dianjurkan untuk mengkaji seluruh
aspek alam dan menemukan misteri penciptaan (QS 45:4, 10:101, 29:20)
- menurut al-Qur’an, kita harus memakai indera dan
intelek kita untuk memahami alam, dan ini akan mengantarkan kita keada
apresiasi keagungan dan kekuasaan allah.
- Ayat-ayat diatas menegaskan bahwa segala sesuatu di
dunia ini teratur dan bertujuan, dan dalam perbuatan allah tidak ada
kesalahan apapun. (25:2, 21:16, 67:3-4)
- Al-Qur’an menyuruh kita mengenali hukum-hukum alam
(yaitu, pola-pola allah di alam semesta) dan mengeksploitasinya bagi
kesejahteraan manusia dengan tidak melampaui batas-batas syari’ah (55:5-8)
- Dalam pandangan al-Qur’an’an, seluruh sains adalah
perwujudan berbeda dari satu dunia yang diciptakan dan yang dikelola oleh
satu tuhan. Karena itu ilmu-ilmu tersebut harus menggiring kira kepada
gambaran tunggal dunia.
Filsafat sains:sebuah pendekatan
al-Qur’an
- dalam visi al-Qur’an, fenomena alam merupakan
tanda-tanda yang maha kuasa, dan suatu pemahaman tentang alam adalah
analog dengan pemahaman tanda-tanda yang bisa membawa kita meraih
pengetahuan tentang tuhan. (30:21,22,24)
- dalam perspektif al-Qur’an, memahami alam bukanlah
usaha yang bermakna, kecuali jika ia mampu membantu kita memahami pencipta
mahabijak dunia ini dan mendekatkan diri kepadaNya.
Kemungkinan memahami alam
- banyak sekali ayat yang menyuruh manusia untuk
mempelajari alam. (10:101, 51:20-21, 29:20, 86:5
- manusia dapat memahami bahwa manusia diberi kemampuan
mengetahui, dan harus menggunakan fakultas ini sesuai kemampuannya yang
tertinggi. (2:31, 96:5, 16:78, 41:53, 27:93)
dalam hubungannya dengan fenomena
alam, ada beberaoa masalah yang ditujukan di dalam al-Qur’an,
- asal-usul dan evolusi makhluk-makhluk dan fenomena.
Kita harus berusaha membuka
asal-usul dan evolusi makhluk-makhluk, karena hal itu akan membantu dalam
meningkatkan keimanan manusia dan membawa manusia lebih dekat kepada allah.
(71:15-16, 32:7-9, 88:17-20)
Fenomena alam tententu disebutkan
sebagai indikasi kebangkitan. (36:81, 35:9, 22:5)
- penemuan aturan, koordinasi dan tujuan alam
beberapa ayat menyebutkan adanya
aturan, koordinasi dan tujuan alam sebagai bukti-bukti yang mengukuhykan
eksistensi pencipta yang mahabijaksana dan mahakuasa.
- penciptaan langit dan bumi tidaklah sia-sia (6:73,
21:16, 23:115)
- kejadian-kejadian mengikuti suatu jalut alami untuk
periode tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan. (30:8, 13:2)
- keseluruhan proses penciptaan dan perjalanan
kejadian-kejadian di dalam alam mengikuti suatu perhitungan dan ukuran
yang sesuai, dan karena adanya keteraturan inilah maka hukuim alam itu
menjadi bermakna. (55:5, 15:21, 13:8, 55:7, 25:2, 15:19)
- penemuan aturan dan koordinasi di dalam alam (yaoitu
hukum-hukum alam) dan kepastian dalam karya tuhan amat perting dalam
memahami alam. (10:5, 67:3)
- memanfaatkan kekayaan alam yang disediakan tuhan bagi
manusia secara sah.
- pemberian-pemberian tuhan kepada manusia. (45:13,
7:10, 28:73, 30:46, 6:97)
- pemberian dimaksudkan untuk mengingatkan manusia akan
rahmat-rahmat allah untuk menjadikannya akrab dengan pemberian-pemberian
itu, serta bersyukur.
Cara-cara memahami alam
- pemahaman dapat diraih lewat mata, telinga dan intelek.
(16:78)
- indera eksternal hanya penglihatan dan pendengaran yang
merupakan alat-alat utama yang membantu seseorang dalam meraih pengetahuan
akan dunia fisik.
- indera perasa, pencium dan peraba juga berguna dalam
memberikan informasi berharga tentang dunia eksternal. (7:22, 12:94, 6:7)
- “fuad” ditafsirkan sebagai sebuah alat persepsi dan
penalaran. Hati “qalb” juga disebut sebagai alat pemahaman dan persepsi.
(22:46, 7:179, 9:87, 50:37, 16:108)
Saluran-saluran yang kita gunakan
untuk memahami alam adalah:
- indera-indera eksternal (dengan indera ini pengamatan
dan eksperimen dapat dilakukan).
- intelek yang tak terkotori oleh sifat-sifat buruk (yang
menguasai kehendak-kehendak dan khayalan-khayalan, dan bebas dari peniruan
buta).
- wahyu dan inspirasi.
Tingkatan-tingkatan dalam memahami
alam
(manusia mempunyai kemampuan untuk
memahami alam. Allah selalu memberikan kemampuan memahami ayat kepada manusia
dari kelompok khusus)
- para perenung (10:10-11, 45:13)
- orang yang arif (2:164, 16:12
- orang-orang yang memahami (ulul albab) (3:180, 39:21)
- orang-orang beriman (45:3, 27:86)
- orang-orang yang bertakwa (menjaga diri dari kejahatan)
(10:6, 2:63)
- orang yang berilmu (‘alim) (30:22, 10:5)
- orang yang ingat/sadar (16:13, 51:49)
- orang yang mendengarkan kebenaran firman tuhan (30:23,
16:65)
- orang-orang yang yakin (45:4, 51:20-21)
- orang-orang yang menguji kebenaran, memiliki wawasan
dan memahami (6:98, 15:73-75, 20:54)
0 comments:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan fasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Post a Comment