RAWAT
LEMAH TENAGA BATIN BERLANDASKAN AL-QUR’AN
Sebelumnya diterangkan
mengenai peringkat rawatan dan pengobatan penyakit lemah tenaga batin menurut
Islam, ada baiknya diterangkan dulu arti hawa nafsu. Menurut Islam, kurnia
Allah yang paling besar terbesar kepada makhluk-Nya ialah nikmat Iman atau
Islam, dan yang kedua adalah kurniaan berupa nafsu. Kedua-dua jenis nikmat itu
tidak diberikan ke semua makhluk. Para Malaikat diberikan Allah kurnia Iman
tetapi tidak diberikan kurnia nafsu, begitu juga dengan binatang yang diberikan
nafsu, tetapi tidak diberikan Iman. Bagi manusia beragama Islam diberikan
kurnia Iman dan Nafsu. Memang manusia diberikan kesempurnaan kurnia oleh Allah
SWT walaupun setengahnya menyalahgunakan kurnia Allah.
Nafsu atau nafsi asal
katanya adalah sama, yakni diri atau jiwa. Ia juga boleh dimaksudkan sebagai
sifat atau boleh boleh dimaksudkan sebagai sifat atau kemahuan terhadap sesuatu
seperti nafsu makan dan minum, nafsu beramal ibadah, nafsu kebendaan, nafsu
syahwat, dan nafsu lainnya. Akan tetapi yang dimaksudkan dengan kata nafsu
dalam konteks ini adalah nafsi syahwat atau nafsu seks.
Nafsu syahwat adalah
salah satu daripada sifat nafsi/jiwa yang berupa kurnia besar dari Allah kepada
manusia dan Allah memeberi nafsu syahwat kepada manusia amat besar maksud dan
tujuannya. Andai kata manusia (Adam) tidak diberi oleh Allah kurnia yang berupa
nafsu syahwat, sudah tentu dunia ini dihuni berbagai binatang buas saja, dan
sudah dapat kita bayangkan bagaimana bentuk atas suasana kehidupan di muka bumi
ini yang dipenuhi binatang binatang sebagai penghuni rimba raya itu. Seram
merinding bulu roma jika kita bayangkan.
Untuk itu, Allah SWT
menjadikan nafsu syahwat (ghairah seks) bagi manusia ada dua faedah dan keutamaannya.
Faedah yang pertama merasakan lezat dan seronok bersetubuh dalam dunia ini
supaya mengetahui kelezatan nikmat dalam syurga karena tiada yang paling lezat
di dalam dunia ini selain daripada nikmat bersetubuh/jimak. Ia berupa
perbandingan supaya manusia bertaqwa kepada Allah supaya ia mendapat kurnia
berupa nikmat seks yang sempurna di dalam syurga kelak.
Begitu juga kesakitan seperti
terkena api di dalam dunia ini. Ia juga perbandingan supaya mengetahui rasa
sakitnya apabila dihumban kedalam neraka jahanam, sekaligus supaya manusia
menjauhi segala apa yang dilarang oleh agama Islam, diantaranya tidak
menyalahgunakan nafsu syahwat ke tempat yang bukan dibenarkan. Di dalam
Al-Qur’an banyak menyebutkan ganjaran-ganjaran yang akan dinikmati orang-orang
bertaqwa bahwa dalam di dalam syurga kelak, penghuni akan diberikan nikmat yang
sempurna terutamanya ganjaran nikmat jimak, 500 kali ganda daripada nikmat
jimak di dalam dunia.
Faedah kedua kelezatan
berjimak/bersetubuh itu satu sebab untuk mendapatkan zuriat keturunan supaya
manusia berkembang biak di muka bumu dan untuk tujuan itu pula dicela oleh
syarak bagi orang yang “Aniin”, yakni orang yang tidak ada syahwat jimak, atau
lemah zakarnya, atau karena sakitnya, melainkan karena tua menyanyuknya, Cuma
seluruh syahwat syarak jenis pertengahan, tetapi juga dicela oleh syarak bila
syahwat berlebihan sehingga membawa pada jalan perzinaan, dan kekufuran dengan
melanggar batas-batas aturan agama, aturan tata susila kemanusiaan sebagaimana
yang biasa kita dengar di zaman ini bahwa banyak banyak manusia mencari obat untuk
membangkitkan tenaga seksual dengan tujuan berseronok kesana-sini melanggan
berbagai-bagai jenis wanita, yakni sengaja untuk berzina, bukan mereka gunakan
untuk menyumbang kebahagiaan antara suami istri dalam membina rumah tangga
bahagia, pembangkit semangat juang dalam mendirikan amal ibadah serta ketaqwaan
kepada Allah.
Lembik laksana batang
keladi disalai
Bermacam pula jenis dan
bentuk masalah kejantanan yang dideritai seseorang terutama golongan lelaki
“tua pun belum tapi muda dah terlajak”, yakni mereka yang sudah berusia 40
tahun ke atas,nafsu syahwat jimaknya tidak bergelora, tetapi kayu pendayungnya
lembik laksana batang keladi disalai api. Keadaan segini batin atau jiwa
seseorang cukup sengsara. Hidup boleh menjadi murung, hilang semangat juang,
boleh terjadi ketegangan syaraf, ia dikatagorikan sakit, atau lemah tenaga
batin, dan ia terjadi karena beberapa sebab. Antaranya, mungkin darahnya banyak
mengandung toksid dan lemak sehingga kekuatan darah tidak mencukupiuntuk
memanaskan urat-urat “qawi”, yakni urat-urat otot yang yang dengannya seseorang
itu menjadi kuat dan bertenaga.
Ada kalanya kemahuan
berdayung begitu tinggi dan bersemangat, tetapi tidak terlaksan karena
pendayungnya lemah. Hal itu juga disebabkan urat-urat otot kurang berfungsi
karena tidak dibiasakan berlatih membangkitkan tenaga dengan bersenam,
berjoging atau bekerja kuat mengeluarkan peluh.
Perkara ini paling
ramai dialami lelaki zaman kini, karena kerja mereka sehari-hari duduk di
pejabat yang dingin dari pagi sampai
petang, berbulan dan bertahun, dan kerap pula minum air batu dan susu cair,
lemak dan minyak mengental dan membeku dalam tubuhnya membungkus urat-urat otot
tubuh tersebut sehingga oksigen pembakar dalam urat darahnya tidak mencukupi
untuk memanaskan urat-urat otot. Maka urat-urat otot tubuh tidak mempunyai
semangat segar sehingga kayu pendayung menjadi mangsa karenanya. Ada ketikanya
lemah pendayung terjadi kepada seorang lelaki ialah karena kekerapan digunakan
tanpa aturan-aturan sepatutnya, atau karena dipaksa mengeluarkan sperma
sehingga menimbulkan penyakit pundi kencing, urat-uratnya melemah hingga
mengeluarkan darah, bernanah, dan masalah lain.
Hal ini terjadi apabila
pati makanan / minuman yang dimakan dan dihadamkan oleh usus dan buah pinggang masih
dalam keadaaan mentah, belum menjadi darah dan sperma dalam tubuh. Ia
seolah-olah dipaksakan keluar sebelum matang karena desakan syahwat. Ia boleh
mmengeluarkan darah atau menimbulkan masalah pada pundi kencing, dan ia mudah
dihinggapi kuman penyakit pada pundi kencing.
Ada kalanya kayu
pedayung tersebut sehat dan tidak bermasalah, akan tetapi kemahuan untuk
berdayung tidak bersemangat dan layu disebabkan ada gangguan fikiran, atau ada
suatu masalah yang sedang merayap dalam otak yang belum selesai, atau hati
sedang gundah gulana, atau juga isteri tidak menggiurkan, tidak pandai berhias
dan berdandan, atau bau ketiaknya hamis dan masam.
Hal ini pula berpunca
karena isteri gemuk dan tidak menawan, dan ada pula kalanya perangai atau
perbuatan isteri yang tidak menyenangkanhati sehingga naluri ghairah ingin
berdayung layu semacam daun pisang kepanasan.
Sebenarnya dalam akidah
islamiah, apabila umat Muhammad SAW telah mencapai umur 40 tahun, maka ia telah
termasuk dalam golongan dewasa, walaupun belum tua. Memasuki gerbang usia ini
bermakna seseorang itu telah sampai di kemuncak kematangan dalam segala hal dan
perkara, matang di segi ilmu dan pengalaman hidup, matang ekonominya, matang
pula pengalaman berkaitan wanita dan seks.
Ujian hebat lelaki
berusia 40 tahun ke atas
Pada usia menganjak 40
tahun adalah detik ujian iman yang paling hebat. Jarang seorang laki-laki yang
berjaya mempertahankan iman dan takwanya terutama berkaitan wanita dan seks
hingga jatuh tersungkur, rebah yang sukar hendak bangun kembali, karena ia
ibarat musang mengkap ayam di siang hari. Gatal dan miangnya pada wanita dan
godaan itu tidak dapat di tanding, kadang-kadang lupa diri lupa daratan menebar
aib harga diri, terpampang muka di kaca televisyen dan akhbar karena ditangkap
berkhalwat oleh pegawai penguat kuasa.
Jadi, umur lelaki yang
mencapai 40 tahun ini, lazimnya nafsu syahwat terhadap wanita apalagi bertubuh
gebu dan muda tidak kalah hebatnya dengan perang badar di zaman Rasulullah-
ibarat berburu, jarang buruan tidak tertangkap. Pada usia 40 tahun inilah perana
seorang isteri harus lebih bijak dan mengerti tentang naluri suaminya. Kalaulah
isteri bersikap acuh tak acuh, atau kurang peka terhadap suasana naluri
suaminya, maka sudah tentu suami tersebut rajin keluar rumah dengan
berbagai-bagai alasan seperti kerja luar daerah, mesyuarat penting atau arahan
bos/atasan dan sebagainya. Pdahal semua itu hanya alasan untuk melampiaskan
nafsu syahwat yang bergejolak terhadap wanita lain yang tentunya lebih cantik
dan menawan daripada isterinya.
Sekiranya lelaki di
tahap umur 40 ini memiliki modal ilmu serta amal ibadah yang mencukupi, maka
iman dan takwanya tidak mampu ditumbangkan oleh desakan nafsu syahwat.
Sebenarnya, orang yang
benar-benar sejati iman dan takwanya, apabila umur telah mencapai 40 tahun, ia
harus memfokuskan nalurinya pada amal ibadah dan berbuat kebajikan lainnya, dan
bukan mencari ubat-ubatan untuk membangkitkan selera nafsu syahwat yang
berlebihan, melainkan hanya sekedar syahwat pertengahan yang menyumbang untuk
mendirikan ibadah dan untuk berjinak-jinak dengan isteri semakin tua semakin
intim, tidak lain daripada tujuan itu.
Untuk itu, di bawah ini
dibentangkan ubat atau penawar untuk menyegarkan urat-urat otot yang kendur
atau lemah dalam tubuh badan, atau yang dikatagorikan sakit dan lemah batin
bagi lelaki.
Empat kaedah rawatan
Kaedah
pertama:
Sepotong halia tua sebesar
ibu jari tangan diblender dengan segelas air lalu direbus sampai menggelegak
dan masukkan satu sudu serbuk teh asli. Setelah sejuk tapis dan ambil airnya,
lalu masukkan tiga biji kuning telur ayam kampung atau telur itik dan di kacau,
lalu bacakan padanya surah Al-fatihah (sekali), surah Al-ikhlas (tiga kali),
dan baca Quul kuunu hijaaratan au hadiidan (tujuh kali), bermaksud:
“katakanlah, jadilah engkau keras seperti batu atau besi.”
Setelah selesai dibaca
lalu minum sampai habis, dan hendaklah dibuat selepas sholat Asar, begitulah
seterusnya jika minum setiap hari, dan anda akan menyaksikan hasilnya.
Kaedan
kedua:
Ambil sekilogram daging
lembu atau kerbau yang segar, (daging belum dimasukkan kedalam peti sejuk)
dibahagikan menjadi empat bahagian, dan satu bahagian diiris-iris (dikejar)
tidak putus, dan direndam dengan rempah untuk membuat rendang atau kari
secukupnya, lalu dimasak/panggang diatas bara api atau atas dapur gas. Setelah
masak dan sejuk, selepas sholat Asar lalu baakan padanya surah dan ayat
tersebut di atas, lalu makan sampai habis, begitu jugalah seharusnya dibuat
bagi daging yang tinggal tiga bahagian lagi.
Kaedah
ketiga:
Biasakan berjoging,
bersenam, berjalan, mencangkul dan seumpamanya paling kurang 20 menit dalam
sehari. Tujuannya bukan untuk menghabiskan tenaga yang sedia ada, akan tetapi
untuk menghidupkan, menyegarkan otot-otot dan memanaskan darah, membuka
sumbatan-sumbatan saluran darah tersumbat oleh lemak dan minyak daripada
makanan/minuman supaya aliran darah mengalir dalam tubuh badan dengan normal.
Dengan demikian tenaga baru akan muncul dan bangun dalam tubuh badan.
Kaedah
keempat:
Anda tidak digalakkan
minum/makan yang mengandung susu cair (encer) dan seumpamanya karena ia banyak
minyak mengandungi lemak. Perut menjadi kembung dan buncit, lemak daripadanya
menjadi berketul-ketul dalam lapisan antara daging dan kulit, manakala
kolesterol dalam darah semakin bertombok. Tisu-tisu usus dalam perut dan buah
pinggang kurang sesuai dengannya. Kebanyakan orang mengatakan bahawa minum teh
tarik menjadikan perut kembung, karena ia banyak mengandung angin, padahal susu
cair tidak berkaitan dengan penghadaman usus bagi kebanyakan orang. Apa pun,
seseorang senantiasa bekerja dengan tulang empat kerat dan senantiasa
mengeluarkan peluh tidak menjadi masalah dengan minuman jenis ini.
0 comments:
Semua umpan balik saya hargai dan saya akan membalas pertanyaan yang menyangkut artikel di Blog ini sesegera mungkin.
1. Komentar SPAM akan dihapus segera setelah saya review
2. Pastikan untuk klik "Berlangganan Lewat Email" untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Jika Anda memiliki masalah cek dulu komentar, mungkin Anda akan menemukan solusi di sana.
4. Jangan Tambah Link ke tubuh komentar Anda karena saya memakai system link exchange
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
Bila anda senang dengan artikel ini silahkan Join To Blog atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini. Pergunakan fasilitas diatas untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui komentar atau share sesuai dengan artikel diatas.
Post a Comment